Jumat, 11 Januari 2013

Sholat Sunnah

Shalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menambal sulam kekurangan ibadah kita.
Shalat sunah terbagi atas 2 bagian
A- Shalat sunah rawatib
Sholat sunnah rawatib: ialah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalatlimawaktu).
B- Shalat sunah bukan rawatib
Sholat sunnah bukan rawatib: ialah sholat sunah yang mempunyai waktu-waktu tersendiri, sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan sholat fardhu (shalatlimawaktu).
A- Shalat sunah rawatib
Ia dibagi 2 bagian:
1. Shalat sunah rawatib mu’akkadah
Muakkadah: yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi saw. Sholat ini jumlahnya ada 10 raka’at
  • Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur
  • Dua raka’at setelah shalat Dhuhur
  • Dua raka’at setelah shalat Maghrib
  • Dua raka’at setelah shalat Isya’
  • Dua raka’at sebelum shalat shubuh
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Aku shalat bersama Rasulallah saw dua raka’at sebelum shalat dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau.” Kemudian ia berkata: “saudaraku Hafsha pernah meriwayatkan bahwa Rasulallah saw shalat dua raka’at ringan ketika terbit fajar (sebelum shalat subuh).” (HR Bukhari Muslim)
2. Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadah
Bukan Mu’akkadah: yaitu shalat sunnah yang kadang kadang ditinggalkan atau tidak dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini jumlahnya ada 12 raka’at,  yaitu:
  • Dua raka’at sebelum sholat dzuhur
  • Dua raka’at sesudah shalat dzuhur
  • Empat raka’at sebelum sholat Ashar
  • Dua raka’at sebelum sholat Maghrib
  • Dua raka’at sebelum sholat Isya’
Dari Umu Habibah ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi, hadits hasan shahih)
Dari Ali r.a. ia berkata, “Nabi saw biasa shalat empat raka’at sebelum ashar, beliau membaginya menjadi dua dengan ucapan salam kepada para malaikat yang selalu dekat dengan Allah dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan kaum muslimin dan mukminin.” (HR Hasan Tirmidzi).
Dari Abdullah bin Mughaffal ra, Rasulallah saw bersabda: “Shalatlah kalian sebelum Maghrib (beliau mengulangnya tiga kali). Diakhirnya beliau bersabda: Bagi siapa saja yang mau melaksankannya. Beliau takut hal tersebut dijadikan oleh orang-orang sebagai sunnah. (HR Bukhori)
Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata: Nabi saw bersabda: “Diantara adzan dan iqomah ada sholat, diantara adzan dan iqomah ada sholat (kemudian ketiga kalinya beliau berkata:) bagi siapa yang mau” (HR Bukhari Muslim)
B- Shalat Sunnah Bukan Rawatib
Shalat ini terbagi atas 2 bagian:
1-     Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah
  1. Shalat Witir (Shalat Ganjil)
  2. Shalat Dhuha
  3. Shalat Tahiyatul Masjid
  4. Shalat Setelah Wudhu’
  5. Shalat Istikharah
  6. Shalat tahajjud
  7. Shalat tasbih
  8. Shalat Awwabin
  9. Shalat hajat
  10. Shalat sunnah ihram
  11. Shalat setelah tawaf
2- Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah
  1. Sholat Tarawih
  2. Sholat Hari Raya (Iedul Fitri & Iedul Adha)
  3. Sholat Gerhana
  4. Shalat Istisqa’ (Minta Hujan
    )

Senin, 07 Januari 2013

MANUSIA AKAN BERZINA DI JALANAN, SAAT DUNIA MENJELANG KIAMAT.



 

TELAH banyak kita saksikan pada saat ini perzinaan merebak di mana-mana. Namun, menjelang hari kiamat, setelah manusia melewati zaman keemasan (dengan turunnya Nabi Isa AS dan dipimpinnya manusia oleh al-Mahdi), manusia akan hidup dalam kondisi yang seburuk-burukny a, layaknya binatang.

Rasulullah SAW menceritakan tentang peristiwa itu sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, umat ini tidak akan punah, sampai ada laki-laki mendatangi perempuan, lalu menyetubuhinya di jalan. Lantas orang yang terbaik pada saat itu adalah yang mengatakan: ‘Alangkah baiknya jika kamu bersembunyi di balik tembok ini.” (HR Abu Ya’la)

Inilah puncak kebejatan manusia dalam perzinaan yang akan terulang kembali di akhir zaman, pasca wafatnya Nabi Isa AS dan Imam Mahdi. Manusia akan kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih buruk lagi. Orang-orang yang tidak waras akan melakukan hubungan badan layaknya binatang secara terang-terangan , di jalanan, di jembatan, di tempat terbuka dan banyak ditonton orang.

Parahnya lagi, orang-orang terbaik saat itu tidak mampu berkomentar apa-apa saat menyaksikannya, selain menghimbau agar pelaku zina di tempat itu menyingkir dan melakukannya di di tempat yang agak tertutup. Bahkan, ada di antara orang terbaik saat itu yang melihatnya juga tertarik untuk melakukan perbuatan bejat tersebut, namun hati nuraninya meminta dirinya untuk melakukannya di tempat yang tersembunyi. Jika demikian adalah manusia terbaik saat itu, bagaimana dengan manusia bejatnya?

Rasulullah SAW bersabda : “Dan yang tersisa adalah seburuk - buruk manusia, mereka melakukan hubungan intim di dalamnya bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat akan terjadi.” (HR Muslim)

Sabtu, 05 Januari 2013

RAHASIA DI BALIK SHALAT ISYA’ DAN SHUBUH


Diantara shalat wajib lima waktu, mungkin shalat Isya’ dan shalat subuh merupakan shalat yang paling berat dikerjakan oleh sebagian orang. Ketika waktu shalat Isya’ tiba, banyak orang yang masih menyibukan diri mereka dengan kegiatan duniawinya dan ketika mereka hendak tidur, mereka pun melupakan shalat Isya’ dan mementingkan untuk segera tidur. Lalu ketika waktu shalat Shubuh tiba, mereka tidak menghiraukan kewajiban shalat Shubuh dan mereka lebih mementingkan tidur daripada shalat. Sungguh merugi orang-orang seperti itu karena shalat Isya’ dan shalat Shubuh merupakan bagian dari shalat wajib lima waktu dan jika kita tidak mengerjakannya, maka kita akan mendapat azab dari Allah SWT. yang amat pedih di Akhirat nanti. Selain mendapat azab dari Allah SWT., orang-orang yang meninggalkan shalat Isya’ dan shalat Shubuh juga tidak akan mendapatkan beberapa kenikmatan dari shalat Isya’ dan shalat Shubuh karena sesungguhnya banyak rahasia dibalik shalat Isya’ dan shalat Shubuh.

  • Rahasia dibalik shalat Isya’ dan shalat Shubuh adalah sebagai berikut.Shalat ‘Isya’ berjama’ah seperti qiyam (shalat) separuh malam, dan shalat Shubuh dan ‘Isya’ berjama’ah seperti qiyamul lail sepanjang malam.
Nabi Muhammad SAW. bersabda, Barangsiapa yang melaksanakan shalat ‘Isya berjama’ah, maka ia seolah-olah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan shalat Shubuh dengan berjama’ah, maka ia seolah-olah melaksanakan shalat sepanjang malam..” (HR. Muslim)
  • Malaikat menyertai orang yang mula-mula (paling awal) pergi ke masjid.
Imam Abu ‘Ashim dan Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Maitsam radhiallahu ‘anhu, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, “Aku mendapat kabar bahwa satu Malaikat pergi dengan membawa panjinya bersama orang yang mula-mula (paling awal) pergi ke masjid. Malaikat tetap membawa panji itu bersamanya hingga ia pulang, lalu membawanya masuk ke rumahnya. Sedangkan syaitan membawa panjinya ke pasar bersama orang yang mula-mula (paling awal) pergi. Syaitan terus membawa panji itu bersamanya hingga dia pulang, lalu memasukkannya ke dalam rumahnya.” (Dinukil dari at Targhiib wat Tarhiib, Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan,”Sanad hadits ini mauquf shahih.”)
  • Shalat Shubuh berjama’ah dicatat dalam shalatnya kaum yang berbakti, dan orang-orang yang mengerjakannya dicatat sebagai utusan ar Rahmaan.
Diriwayatkan oleh Imam ath Thabani dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda: Barangsiapa yang berwudhu’ kemudian pergi ke masjid, lalu shalat dua rakaat sebelum Shubuh kemudian duduk hingga (dilakuannya) shalat Shubuh, maka shalatnya pada hari itu dicatat sebagai shalaynya kaum yang berbakti dan ia dicatat sebagai utusan ar Rahmaan.” (HR. ath Thabrani, dan dihasankan oleh Syaikh al Albani)
  • Orang yang shalat Shubuh dengan berjama’ah berada dalam jaminan Allah
Imam ath Thabrani meriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Siapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjama’ah, maka ia berada dalam jaminan Allah. Barangsiapa yang membatalkan jaminan Allah, maka Allah menyungkurkan wajahnya di dalam Neraka.” (HR. ath Thabrani)
;