Kamis, 20 Desember 2012

Jika Dunia Tanpa Penyakit

Bayangkan jika dunia yang kita tinggali ini adalah sebuah dunia ideal dimana sama sekali tidak ada satu pun jenis penyakit di dalamnya. Seluruh penyakit, seperti infeksi maupun degeneratif, akut maupun kronis, atau bahkan penyakit yang mempengaruhi kondisi mental yang akan mengganggu fungsi tubuh kita tidak ada di dunia ideal ini. Banyak pertanyaan yang kemudian muncul. Dan pertanyaan yang paling utama adalah apakah dengan tidak adanya penyakit akan merubah segalanya yang ada dalam dunia ini? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita coba analisa dan telusuri beberapa poin penting yang terdapat pada dunia ideal tanpa penyakit di bawah.


Jika kita tidak pernah jatuh sakit, masihkah kita tetap akan mati?

Sepertinya jawaban untuk pertanyaan ini adalah ya, dengan kata lain kita pasti tetap akan menemui akhir dari hidup kita. Banyak cara bagi kita untuk akhirnya bertemu dengan Sang Pencipta semisal melalui pembunuhan, bunuh diri, overdosis obat-obatan terlarang, kecelakaan mobil, bencana alam dan bahkan melalui bencana buatan manusia sendiri seperti perang. Selain itu, tanpa makanan, kita tentu akan mati kelaparan.

Walaupun kita bisa menghindari semua hal di atas, kita tetap tidak dapat mengelak pada proses penuaan yang pasti terjadi pada setiap individu di muka bumi ini. Dan tentunya penuaan juga bisa merenggut nyawa seseorang walaupun tanpa adanya penyakit. Dengan semakin bertambahnya usia, tubuh kita akan semakin kehilangan ketahanannya. Tubuh tentu akan semakin melambat dalam proses regenerasi untuk menyembuhkan luka (misalnya memar) dan dalam proses keseimbangan tubuh (misalnya menjaga tubuh tetap hangat dalam ruangan dingin).

Dengan semakin berkurangnya fungsi tubuh kita, kita dapat meninggal sewaktu-waktu karena usia tua, bahkan jika tidak ada penyakit sama sekali. Kematian karena terjatuh adalah contoh yang baik dari kasus ini. Penuaan menyebabkan perubahan seperti hilangnya massa otot atau berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikantekanan darah dengan posisi tubuh (hal ini dapat menyebabkan kita mengalami pusing). Dengan lemahnya otot tungkai yang menopang tubuh atau karena rasa pusing yang datang secara tiba-tiba, orang tua menjadi lebih mungkin untuk terjatuh.

Lalu bagaimana dengan jumlah populasi manusia tanpa adanya penyakit?

Di antara banyak kasus hubungan antara penuaan dan penyakit, ada satu hal yang pasti, tanpa penyakit, angka kematian akan menurun. Lalu apakah akan terjadi ledakan populasi yang begitu cepat sehingga kita akan memiliki masalah kekurangan lahan untuk pertanian dan perumahan dan berujung pada peperangan? Menurut beberapa teori, jawaban untuk pertanyaan ini adalah tidak. Contoh dari kasus ini adalah apa yang terjadi pada penduduk Eropa selama 200 tahun terakhir.

Sejak tahun 1800-an, membaiknya sanitasi dan pengobatan berhasil menurunkan tingkat kematian di benua biru tersebut dan penduduk negara-negara di Eropa pun mulai meningkat dengan drastis dalam jangka pendek. Mereka kemudian menanggapi hal ini dengan memiliki keluarga dengan jumlah yang lebih kecil, dan akhirnya populasi berhenti bertumbuh. Lalu mengapa mereka berhenti memiliki begitu banyak anak? Menurut teori transisi demografis jawaban untuk pertanyaan tersebut sangat sederhana, yakni uang.

Selama berabad-abad, keluarga petani pindah ke kota-kota, dimana biaya untuk membesarkan seorang anak lebih mahal dari di daerah pedesaan. Keluarga kemudian memutuskan untuk memiliki anak dalam jumlah lebih sedikit karena mereka tidak mampu lagi membiayai banyak anak. Dengan logika yang sama, jika populasi membengkak dengan sumber daya yang semakin menipis di dunia tanpa penyakit yang kita bayangkan, orang-orang sepertinya akan memutuskan memiliki anak lebih sedikit lagi.

Dalam dunia tanpa penyakit, apa yang terjadi pada dokter, obat dan rumah sakit?

Lalu apa yang akan terjadi pada sistem perawatan kesehatan jika penyakit tidak ada? Apakah dokter, spesialis, perawat, apoteker dan pekerja kesehatan lainnya akan kehilangan pekerjaan mereka? Jawaban untuk pertanyaan ini kemungkinan adalah tidak. Kita masih akan membutuhkan jasa mereka ditambah rumah sakit bagi korban kecelakaan lalu-lintas dan operasi elektif seperti kelahiran dan bedah kosmetik.

Industri farmasi akan tetap bertahan, setidaknya dengan menjual anestesi (penghilang rasa sakit) untuk operasi persalinan, operasi kosmetik, dan merawat korban kecelakaan. Bahkan mungkin pasar obat-obatan akan meningkat untuk semakin meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan menjadi lebih baik lagi.

Kesimpulan

Setelah kita analisa dan telusuri beberapa poin di atas tampaknya kita dapat menjawab pertanyaan utama pada awal tulisan ini. Kesemua poin di atas memiliki satu persamaan yaitu tidak ada yang berubah secara signifikan dari dunia ini jika tidak ada penyakit. Hal ini tentunya dapat membawa kita pada satu kesimpulan yakni tidak akan adanya perbedaan yang mencolok jika dunia kita tanpa penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

;