
Washington : Anda bisa saja tertawa, tapi untuk sebagian orang, rumor kiamat akan tiba pada 21 Desember 2012 mendatang adalah hal yang serius. Mereka dirundung cemas dan panik.
Untuk menenangkan warganya, Pemerintah Amerika Serikat bahkan harus membuat pengumuman. Melalui posting blog berjudul "Scary Rumors about the world Ending in 2012 Are Just Rumors", pemerintah Negeri Paman Sam menekankan, kiamat tak akan terjadi tahun ini, semua orang diminta tenang.
Seperti dimuat CBC, Rabu (5/12/12012), pengumuman tersebut juga memuat tautan ke video NASA yang diunggah ke YouTube, tentang penjelasan para ilmuwan yang membantah isu kiamat secara ilmiah.
Sebelumnya, NASA menguak sisi gelap isu kiamat. Meski hanya sekedar rumor, ia bisa menyebabkan konsekuensi serius. Terutama kaum muda.
"Setidaknya sekali dalam seminggu, saya menerima pesan dari anak muda, bahkan yang baru berusia 11 tahun. Mereka mengaku sakit atau bahkan berencana bunuh diri karena kiamat akan segera tiba," kata ilmuwan senior NASA, David Morrison kepada Pemerintah AS.
Mitos kiamat mendasarkan pada berakhirnya Kalender Hitung Panjang (Long Count) Suku Maya yang akan berakhir 21 Desember mendatang.
Ditambah lagi dengan klaim bahwa orang-orang di peradaban Sumeria menemukan planet yang diberi nama Nibiru, yang akan menubruk Bumi. Awalnya diprediksi tabrakan akan terjadi Maret 2003, tapi lalu
Pemerintah Rusia Bertindak
Tak hanya di AS, polah aneh warga jelang "kiamat" juga terjadi di Rusia. Para narapidana perempuan di perbatasan Cina mengalami psikosis massal hingga sipir dan pendeta dipanggil untuk menenangkan.
Di selatan Moskow, orang-orang yang panik memborong korek api, minyak tanah, gula, dan lilin. Sementara gapura gaya Maya didirikan di Jalan Karl Marx di Chelyabinsk, di wilayah selatan.
Seperti dimuat Brisbane Times, Pemerintah Rusia pun bertindak. Menteri Situasi Darurat, Jumat lalu mengumumkan, pihaknya punya akses ke "metode monitoring apa yang sebenarnya terjadi pada bumi."
Sehingga, ia bisa mengatakan dengan yakin, kiamat tak akan terjadi Desember ini.
Meski demikian, ia mengatakan, Rusia masih rentan terhadap badai salju dan es, tornado, banjir, masalah transportasi dan persediaan bahan pangan, juga kekurangan energi.
Sumber: http://news.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar